blog ini untuk siapa saja

prinsip editing

Selasa, 27 Januari 2009


DIMENSI EDITING
Hakekat/inti dr dimensi editing adalah KETERHUBUNGAN. Sebuah shot apabila disambung dengan shot lain, maka pasti kedua shot tersebut memiliki HUBUNGAN, baik secara grafis, ritmis (irama), spasial (ruang) dan temporal (waktu).
* Sambungan shot-shot dalam film-film naratif memiliki keempat dimensi/hubungan tersebut, sementara dalam film-film abstrak atau film-film atau film-film non-figuratif (tak ada tokohnya, jadi tak bercerita) hanya memiliki dimensi grafis dan ritmis saja.

1 Dimensi Grafis
* Setiap shot pasti punya nilai grafisnya, taitu:
- garis
- bentuk
- cahaya
- warna
- gerak (bisa gerak subyek, gerak kamera ataupun gerak kombinasi subyek dan kamera)

* Maka bila sebuah shot disambung dengan shot lain PASTI ada hubungan grafis. Hubungan/dimensi grafis yang terjadi bisa berupa graphic match ataupun graphic contrast.
2 Dimensi Ritmis

* Sebuah shot disambung dengan shot lain PASTI ada hubungan ritmis (irama).
* Irama yang ada dalam film-film itu sebenarnya ada 2 jenis, yaitu:
- IRAMA INTERNAL: yaitu irama yang ada di dalam setiap shot itu sendiri
- IRAMA EKSTERNAL: yaitu irama yang dihasilkan oleh persambungan 2 shot atau lebih

* IRAMA INTERNAL terjadi di setiap shot karena di setiap shot itu ada:
- Frame size/type of shot (ukuran besar gambar/frame)
- Gerak (gerak subyek, gerak kamera, gerak kombinasi subyek dan kamera)
- Suara (dialog, efek dan musik)

* IRAMA EKSTERNAL terjadi ketika ada sambungan dan dipengaruhi oleh:
- Durasi shot (panjang pendeknya shot)
- Metode penyambungan (cut-to-cut atau optical effect spt dissolve, fade, dsb)

* IRAMA EKSTERNAL ini bisa kita (pembuat film/sineas) buat berbagai jenis dengan mengatur panjang-pendeknya shot (durasi). Jenis-jenis irama tersebut adalah:
- irama konstan: yaitu dengan cara membuat shot-shot yang disambung berukuran (berdurasi) sama
- irama dipercepat (akselerasi): yaitu dengan cara membuat shot-shot yang disambung ukurannya makin lama makin pendek
- irama diperlambat: yaitu dengan cara membuat shot-shot yang disambung ukurannya makin lama makin panjang
- irama tak beraturan: yaitu dengan cara membuat shot-shot yang disambung ukurannya berubah-ubah secara tak beraturan

* Keempat jenis irama yang dihasilkan oleh durasi ini, mungkin saja bisa dilakukan juga oleh shot itu sendiri, misalnya dengan gerak kamera, tetapi tentu tidak semudah yang dilakukan oleh mengatur durasi shot
3 Dimensi Spasial
* Dengan editing, media film adalah media yang paling efektif dalam menciptakan ruang yang sesuai dengan yang ingin dibentuk oleh pembuat filmnya.

* Melalui editing pula, bisa dihubungkan RUANG DALAM REALITA dengan RUANG DALAM FILM (ruang buatan/artifisial). Juga antara yang interior dan eksterior. Contoh film Hitchcock “The Birds”

* Ketersambungan antara 2 shot atau lebih yang bisa menciptakan ruang baru yang ada di dalam kepala penonton itu disebut sebagai koeksistensi spasial (ruang yang berdampingan)

4 Dimensi Temporal

* Dengan editing pula, film paling mampu “mempermainkan” (memanipulasi) waktu penceritaan
* Waktu penceritaan (time of the story) dibagi 3 unsur:
- Urutan
- Durasi
- Frekuensi

* URUTAN
Waktu penceritaan bisa memiliki struktur waktu yang:
- berurutan (linear)
- tak berurutan (non-linear), bisa dilihat dengan adanya flashback maupun flashforward

* DURASI
Panjang-pendeknya waktu penceritaan berdasarkan kebutuhan dramatisasi cerita. Maka dalam durasi cerita bisa saja dibuat:
- waktu penceritaan diperpendek, yaitu waktu penceritaan hanyalah memperlihatkan waktu peristiwa yang perlu/penting diperlihatkan untuk penonton saja sehingga sebenarnya ada waktu yang hilang. Biasa disebut juga dengan ELIPSIS atau penghilangan waktu yang tak diperlukan
- waktu penceritaan diperpanjang, yaitu waktu penceritaan ditambah panjangnya dari waktu yang sebenarnya sebuah peristiwa terjadi untuk kebutuhan dramatisasi cerita. Hal ini bisa juga EKSPANSI atau pemanjangan waktu penceritaan.

Editing eliptis tersebut di atas bisa didapat dengan cara:
- optical effect
- dengan frame kosong
- cutaway
- jumpcut

Note: kalau tidak melalui editing, tapi ingin mencapai elipsis waktu, bisa dilakukan dengan mem-fast-motion-kan shot itu sendiri

Sementara ekspansi waktu tersebut di atas bisa didapat dengan cara:
- slowmotion
- freeze-frame
Atau kalau dengan editing, bisa dilakukan pemanjangan (ekspansi) waktu penceritaan dg:

* FREKUENSI

Yaitu suatu pengulangan suatu aksi untuk kebutuhan dramatisasi (seperti adegan ledakan, atau benda/tokoh yang jatuh) ataupun penyampaian suatu maksud tertentu (seperti dalam film Pierre, Le Fout/Pierre, the Crazy, dari Godard), sehingga menciptakan waktu penceritaan yang lebih panjang.

1 Comment:

Unknown said...

Sangat membantu😊, semoga blog ny terus berkembang

 
FaceBlog © Copyright 2009 daru | Blogger XML Coded And Designed by Edo Pranata